Pages

Senin, 10 Desember 2012

Medan Elektromagnetik (Imbas Elektromagnetik)


Arus listrik dan medan magnet
Michael Faraday -->Yoseph Henry
Arus listrik hanya timbul dalam kumparan jika magnet sedang
bergerak atau medan magnetnya selalu berubah terhadap waktu.
Percobaan Faraday : gerakan kutub magnet terhadap kumparan
menimbulkan arus listrik dalam kumparan itu.
Apabila magnet dalam keadaan diam dalam kumparan sama sekali tidak terjadi arus listrik.
Arus listrik dapat dibangkitkan dengan menggunakan medan magnet.

Arus listrik yang ditimbulkan oleh kutub Utara yang
Mendekati kumparan berlawanan arah dengan arus listrik
yang ditimbulkan oleh kutub Utara yang menjauhi kumparan.
Simpangan jarum galvanometer pada percobaan tersebut
menunjukkan bahwa dalam rangkaian terjadi arus listrik.
Perpindahan muatan listrik atau arus listrik dapat terjadi
bila ada beda tegangan.
Beda tegangan dinamakan :
Gaya Gerak Listrik Induksi (GGL induksi)
Arus yang terjadi disebut :
Arus Induksi atau Arus Imbas

Hukum Lenz
Arah arus induksi ditentukan dengan Hukum Lenz :
Arah arus induksi dalam suatu penghantar itu sedemikian,
sehingga menghasilkan medan magnet yang melawan
perubahan garis gaya yang menimbulkannya
Hukum Faraday
Percobaan Faraday diperoleh kesimpulan :
1. Gerakan magnet makin cepat kuat arus yang ditimbulkan
makin besar.
2. Makin banyak lilitan kawat kumparan makin besar pula
kuat arusnya.
3. Arus listrik dalam kumparan yang terjadi karena induksi,
dinamakan arus induksi.
Induksi yang menyebabkan terjadinya arus induksi disebut
induksi elektromagnet

Besarnya gaya gerak listrik induksi (E volt) :
1. Berbanding langsung dengan kecepatan perubahan banyak
garis gaya (df/dt weber/s)
2. Berbanding langsung dengan banyak lilitan kawat (N)
3. Induksi diri
Arus listrik yang dialirkan melalui kawat PQ menimbulkan
medan magnet di dalam kumparan.
Karena kuat arus tetap, medan magnet juga tetap yang
berarti tidak terjadi perubahan garis gaya da gaya gerak
listrik induksi.
Apabila kuat arus diubah dengan mengubah-ubah hambatan
maka akan terjadi perubahan garis gaya yang akan
menimbulkan GGL induksi. GGL ini disebabkan oleh perubahan
Kuat arus dalam kawat itu sendiri,dinamaka GGL induksi-diri
Besarnya GGL induksi-diri sebanding dengan kecepatan

PERANAN PETUGAS KESEHATAN DALAM MENYIKAPI PELAKSANAAN K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)


Kondisi  keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum di perkirakan termasuk rendah. Pada tahun 2005 Indonesia menempati posisi yang buruk jauh di bawah Singapura, Malaysia, Filipina dan Thailand. Kondisi  tersebut mencerminkan kesiapan daya saing perusahaan Indonesia di dunia internasional masih sangat rendah. Indonesia akan sulit menghadapi pasar global karena mengalami ketidak efisienan pemanfaatan tenaga kerja (produktivitas kerja yang rendah). Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya. Karena itu disamping perhatian perusahaan, pemerintah juga perlu memfasilitasi dengan peraturan atau aturan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Nuansanya harus bersifat manusiawi atau bermartabat. Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama.  Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada gilirannya pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja. Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020 mendatang, kesehatan dan keselamatan
kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antarnegara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah ditetapkanVisi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas. Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Kerja (KK) di kalangan petugas kesehatan dan non kesehatan kesehatan di Indonesia
belum terekam dengan baik. Jika kita pelajari angka kecelakaan dan penyaki takibat kerja di beberapa negara maju (dari beberapa pengamatan) menunjukan kecenderungan peningkatan prevalensi. Sebagai faktor penyebab, sering terjadi karena kurangnya kesadaran pekerja dan kualitas serta keterampilan pekerja yang kurang memadai. Banyak pekerja yang meremehkan risiko kerja, sehingga tidak menggunakan alat-alat pengaman walaupun sudah tersedia. Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992
tentang Kesehatan telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja, keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya. Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuan hidupnya. Dalam bekerja Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan faktor yang sangat penting untuk diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam bekerja akan berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang dapat meminimalisir Kecelakaan dalam kerja adalah
tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam kecelakaan kerja dan dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja.

Besaran Turunan dan Satuannya Dalam Ilmu Fisika

Besaran Turunan adalah besaran yang terbentuk dari satu atau lebih besaran pokok yang ada. Besaran adalah segala sesuatu yang memiliki nilai dan dapat dinyatakan dengan angka.
Misalnya adalah luas yang merupakan hasil turunan satuan panjang dengan satuan meter persegi atau m pangkat 2 (m^2). Luas didapat dari mengalikan panjang dengan panjang.
Berikut ini adalah berbagai contoh besaran turunan sesuai dengan sistem internasional / SI yang diturunkan dari sistem MKS (meter - kilogram - sekon/second) :
- Besaran turunan energi satuannya joule dengan lambang J
- Besaran turunan gaya satuannya newton dengan lambang N
- Besaran turunan daya satuannya watt dengan lambang W
- Besaran turunan tekanan satuannya pascal dengan lambang Pa
- Besaran turunan frekuensi satuannya Hertz dengan lambang Hz
- Besaran turunan muatan listrik satuannya coulomb dengan lambang C
- Besaran turunan beda potensial satuannya volt dengan lambang V
- Besaran turunan hambatan listrik satuannya ohm dengan lambang Ohm
- Besaran turunan kapasitas kapasitor satuannya farad dengan lambang F
- Besaran turunan fluks magnet satuannya tesla dengan lambang T
- Besaran turunan induktansi satuannya henry dengan lambang H
- Besaran turunan fluks cahaya satuannya lumen dengan lambang ln
- Besaran turunan kuat penerangan satuannya lux dengan lambang lx

Minggu, 09 Desember 2012

Perkakas Tangan


Memilih perkakas tangan sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.
A. Macam-macam Alat Penanda dan Fungsinya
1. Penggores
Fungsi penggores adalah untuk membuat garis, khususnya penandaan garis pada permukaan logam benda kerja. Tipe macam penggores yang sering digunakan di bengkel:
penggores yang sering digunakan di bengkel:
Cap (Stamp)
2. Penitik
Fungsi penitik adalah untuk membuat titik pusat lengkung atau titik-titik garis

3. Jangka
Jangka dipergunakan untuk melukis busur dan
Atau melukis lingkaran dengan teliti.

B. Macam-macam Alat Pemotong dan Fungsinya

1. Pahat
Pahat (chisel) digunakan untuk keperluan-keperluan seperti memotong, membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut dsb.

2. Gergaji Tangan
Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk dikerjakan kembali

C. Alat Perata Benda Kerja
1. Kikir
Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa yang disesuaikan dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya.

Macam-macam Kikir
Kikir Plat (Flat file)
Kikir Setengah Bulat (Half round file)
Kikir segi empat (Square file)
Kikir bulat (Round file)
Kikir segi tiga (Three-square file)
D. Alat Perata yang lain misalnya:
Gerinda; amplas; dls.

E. Alat untuk membuat lubang
1. Bor
Mata Bor
Mata bor atau bor spiral terdiri dari sudut tatal dan sudut bebas yang biasa terdapat pada alat-alat potong.
Badan bor tidak silindris benar, garis tengah luarnya tirus, dari ujung sampai batas tangkai, dengan kenaikan 0,05 mm setiap panjang 100 mm.

2. Reamer Tangan (Peluas)
Reamer (peluas) adalah alat potong untuk memperhalus permukaan lubang dan memperbesar lubang yang telah kita siapkan sebelumnya.

3. Pemotong Ulir Luar (Sney)
Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan tangan, dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat bantu untuk memutarkan senei adalah rumah senei atau tangkai senei.

4. Tap Tangan
Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan terdiri dari 3 buah dalam 1 set.

Tangkai Tap
Tangkai tap (batang pemutar) digunakan sebagai alat pemegang dan pemutar pada waktu pelaksanaan mengulir.

5. Gunting tangan
Ada berbagai macam bentuk gunting tangan yang dapat digunakan untuk memotong pelat-pelat tipis, yaitu:
Gunting tangan lurus:
Gunting tangan lurus digunakan untuk menggunting lurus. Gunting ini mempunyai rahang lurus yang panjangnya antara 2  4½”, sedang panjang seluruhnya adalah antara 7 sd 15¾”.

macam bentuk gunting tangan lainnya
Gunting tangan paruh burung
Gunting ini dapat digunakan untuk memotong lengkung luar ataupun lengkung dalam berdiameter kecil dan untuk memotong pipa (membuat lubang pada pipa).

6. Palu konde
Bentuk palu konde yang biasa dipergunakan di bengkel mesin:

Palu lunak (mallet)
Palu lunak atau mallet digunakan untuk meratakan, membentuk pelat dengan tanpa ada bekas pemukulan pada permukaan pelat.
Kepala palu lunak terbuat dari bahan plastik, kayu, karet, kulit, tembaga, timah dll. dengan kepala palu yang dapat diganti apabila terjadi kerusakan atau keausan.

7. Meja datar
Meja datar digunakan sebagai landasan untuk penggambaran benda, meja datar adalah alat dengan permukaan yang rata dan keras sangat baik untuk penandaan yang teliti dan memeriksa benda kerja.

Penjepit (ragum)
Ragum adalah alat yang digunakan utuk menjepit benda kerja pada waktu pekerjaan mekanik, seperti mengikir, memahat dll. Yang harus dikerjakan. Pada penggunaanya ragum umumnya terbuat dari besi tuang, kenyal atau tempa yang dipasang pada bangku kerja dengan kuat. Berikut contoh jenis ragum yang sering digunakan:
Ragum sejajar
Ragum rahang belakang tetap
Jenis ini dirancang untuk menjepit benda kerja yang panjang atau besar pada posisi tegak.

Tang dan kunci
Tang (plier)
Ada berbagai macam bentuk tang yang digunakan untuk berbagai tujuan, diantaranya adalah untuk memotong, membengkokkan, memegang dan sebagainya.

Kunci (wrench)
Kunci pas
Kunci pas digunakan untuk memutar baut kepala segi enam dengan ukuran tertentu seuai dengan ukuran kepala baut
Kunci ring (box wrench)
Kunci ini digunakan untuk membuka baut kepala segi enam yang mempunyai 12 sudut kunci pada tempat-tempat yang sempit.

Kunci socket
Pada satu set kunci socket mempunyai berbagai macam ukuran, untuk memutarkan socket pada kunci ini digunakan batang pemutar khusus yang dimasukkan pada kunci socket.

Pipe wrench/kunci (tang) pipa
Kunci ini digunakan untuk memegang benda yang berbentuk bulat, baik pejal maupun berbentuk pipa.


Obeng
Obeng digunakan untuk memutar baut yang mempunyai kepala beralur, baik yang beralur lurus maupun yang beralur silang.
Pada bagian pangkal obeng dilengkapi dengan pemegang yang biasanya terbuat dari kayu ataupun plastik.

Perkakas Potong Gergaji; Pemotong Y-Ser; Gunting Seng

MENGAMANKAN MINYAK TRAFO DARI KONTAMINASI AIR



 Dalam rangka menekan angka gangguan serta menekan beaya pemeliharaan jaringan dis tribusi listrik,  diantaranya adalah memelihara trafo distribusi. Salah satunya adalah  mence gah / mengamankan minyak trafo dari kontaminasi air / masuknya air kedalam trafo.  Umumnya air yang masuk adalah akibat dari udara lembab dan air hujan, dikarenakan adanya proses  pernapasan pada trafo.

Hal ini perlu dilakukan karena :

-          Minyak  trafo sangat peka / mudah rusak bila terkontaminasi dengan  air.Dan bila minyak rusak dengan sendirinya trafo akan rusak juga.

-          Banyak dijumpai trafo distribusi yang belum begitu lama beroperasi, tetapi mengalami gangguan dan ternyata setelah diteliti,  pada tangki minyak sudah terdapat  endapan air.

-          Trafo distribusi mempunyai banyak model / desain dan masing-masing desain punya cara pemeliharaan sendiri-sendiri.

-          Pemeriksaan minyak trafo SOP nya relatif sama, sedangkan desainnya berbeda-beda.

-          Harga trafo mahal sehingga tidak ada persediaan untuk pemeliharaan akibatnya bila terjadi kerusakan trafo, penanganannya agak sulit dan memakan waktu yang cukup lama. Tentu saja hal ini akan dikeluhkan pelanggan dan bisa merusak citra PLN.

Oleh karena itu mengamankan minyak tafo dari  kontaminasi  air  mutlak harus dilaksanakan.

Cara yang paling tepat adalah melakukan pencegahan  sesuai dengan desain masing-masing trafo itu sendiri.